Dalam proses penilaian kinerja karyawan Anda akan mengenal istilah performance appraisal atau penilaian kerja. Performance appraisal merupakan suatu proses yang dilakukan oleh instansi atau perusahaan untuk melakukan penilaian atau evaluasi kinerja dan prestasi karyawannya. Proses tersebut bertujuan untuk mengukur bagaimana kinerja karyawan, sehingga dapat memberikan umpan balik kepada karyawan yang bersangkutan atas kinerja yang telah dilakukan dalam periode tertentu.
Dalam proses penilaian kinerja karyawan dibutuhkan kunci atau aspek penilaian hasil kerja atau yang disebut sebagai Key Performance Indikators (KPI). KPI akan membantu perusahaan menentukan dan menilai kinerja karyawan secara akurat. Proses penyusunan KPI akan lebih akurat dan efisien jika menggunakan software performance Appraisal khusus. Lantas bagaimana cara menyusun KPI performance appraisal yang tepat. Berikut langkah-langkahnya:
Daftar Isi
1. Sesuaikan dengan Bidang Kerjanya Penyusunan
KPI harus disesuaikan dengan bidang kerja yang digeluti. Tuliskan inti tugas atau pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Kemudian tuliskan pula ekspektasi atau output yang diharapkan dari pekerjaan tersebut.
2. Menentukan KPI dan Bobot dari Setiap KPI
Perlu diingat, bahwa setiap sasaran kinerja mempunyai setidaknya 1 atau 2 KPI. Dari KPI utama tersebut dikembangkan menjadi beberapa KPI yang masih berkaitan untuk keseluruhan sasaran kerja yang telah ditetapkan. Penentuan bobot KPI perlu mempertimbangkan beberapa aspek seperti: prioritas KPI (semakin besar prioritas maka semakin besar bobot KPI), tingkat kesulitan dalam mencapai target atau sasaran, serta tingkat kredibilitas data terhadap pencapaian KPI (data yang kredibel adalah data yang tidak mudah dimanipulasi).
3. KPI Disusun Berdasarkan Tujuan yang Dicapai
KPI performance appraisal harus disusun dan dibuat berdasarkan tujuan yang hendak dicapai perusahaan. Hal ini dikarenakan, KPI akan menjadi alat ukur untuk mengetahui performa kinerja karyawan, sehingga harus mencerminkan perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan KPI dari masing-masing berusahaan akan berbeda-beda, karena didasarkan pada kebutuhan perusahaan yang bersangkutan.
Baca Juga : Masalah Umum Performance Appraisal
4. Menggunakan Metode SMART
KPI karyawan perlu dibuat berdasarkan indikator kerja yang jelas, spesifik, dan dapat diukur. Dalam proses penyusunan KPI penilaian kinerja ada lima poin penting yang disebut dengan SMART, yaitu Specific (detail/fokus), Measuarble (dapat diukur), Achievable (target sasaran), Relevant (sesuai dengan tujuan perusahaan), dan Time (batas waktu pencapaian target).
5. Melakukan Evaluasi dan Perbandingan
Langkah terakhir yaitu melihat hasil evaluasi karyawan dan melakukan perbandingan. Bandingkan target terukur yang telah ditetapkan tersebut dengan hasil pencapaian aktual. Hal ini bertujuan sebagai patokan evaluasi karyawan sehingga bisa menghasilkan nilai atau skor penilaian kinerja. Penilaian kinerja inilah yang nantinya digunakan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan pengurangan gaji, kenaikan gaji, hingga bonus yang diterima.
Demikianlah, 5 langkah penyusunan KPI performance appraisal karyawan yang bisa diterapkan dalam perusahaan. Pembuatan penilaian kerja tersebut kini semakin mudah dengan banyaknya software-software performance appraisal yang bisa digunakan.